Walaupun sering terjadi, gangguan pencernaan pada bayi sulit sekali diketahui. Bayi yang belum bisa bicara atau kesulitan berbicara, tentu tidak dapat memberi tahu apa saja gejala yang dirasakannya dengan baik. Mereka hanya bisa menangis dan terlihat lemah. Bila kondisi ini terjadi, jangan menunda pergi ke dokter supaya gejala tidak bertambah parah dan penyakit lebih mudah diobati
Beberapa Gejala Pada Pencernaan Bayi
1.Diare
Usus bayi lebih sensitif dan lemah dibanding orang dewasa. Kadang, tidak semua makanan yang masuk ke perut bisa dicerna usus bayi sehingga mengganggu gerakan usus dan menyebabkan diare. Selain terganggunya gerakan usus, rotavirus yang masuk ke tubuh bayi juga bisa menyebabkan diare.
Bayi yang mengalami kondisi ini biasanya menunjukkan gejala, seperti sering buang air, feses lebih encer, bayi rewel, dan terlihat lemah. Gejala yang lebih parah biasanya ditandai dengan munculnya ruam, demam, menangis saat buang air, perdarahan dan muncul lendir pada feses serta mulut kering. Tanpa perawatan yang tepat, bayi bisa mengalami dehidrasi
Sistem pencernaan bayi masih belum sempurna sehingga bekerja lebih lambat. Akibatnya, asam lambung bisa naik ke kekerongkongan. Kondisi ini menyebabkan bayi memuntahkan sebagian besar makanannya atau tersedak saat menyusui. Selain muntah, Anda bisa merasakan adanya bunyi pada perut bayi.
Anda bisa bisa meringankan kondisi ini dengan memastikan popok tidak terlalu ketat, memberi makan bayi dengan porsi yang lebih sedikit tapi sering, dan tegakkan tubuh bayi selama 30 menit setelah menyusui. Selain asam lambung, bayi yang terlalu banyak makan atau minum ASI juga bisa muntah.
Jika bayi terus muntah disertai perubahan warna muntah, sering tersedak, atau menolak untuk makan atau menyusu, segera lakukan pemeriksaan ke dokter
3.Sembelit
Selain diare, sembelit juga termasuk dalam deretan gangguan pencernaan pada bayi yang sering terjadi. Biasanya kondisi ini terjadi saat bayi mulai mengonsumsi makanan padat. Bayi yang mengalami sembelit akan menunjukkan gejala, seperti kesakitan saat buang air, ada darah pada kotoran bayi, rewel, dan tentunya bayi jadi jarang buang air karena sulit untuk dikeluarkan.
Perubahan menu makanan bayi bisa membantu melembutkan feses, misalnya memperbanyak menu sayuran, air putih, dan juga buah. Mungkin Anda memerlukan bantuan dokter untuk memilih obat pencahar yang cocok untuk bayi
4. Intoleransi Makanan
Bayi yang lahir secara prematur, memiliki berat badan yang rendah, atau memiliki cacat bawaan pada ususnya biasanya mengalami intoleransi makanan. Artinya, ada kandungan makanan yang dianggap tubuh sebagai ancaman sehingga menimbulkan reaksi muntah atau diare setelah mengonsumsi makanan tersebut.
Untuk kondisi ini, orangtua harus benar-benar memerhatikan apa pun yang dimakan si kecil. Kemungkinan Anda membutuhkan konsultasi dan pengobatan lebih lanjut pada dokter anak untuk mengendalikan gejala